Annahdlah.com – Plt Asisten Setda Provinsi Gorontalo Sukrin Gobel, mewakili Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengapresiasi terobosan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo dalam pengembangan gerakan literasi di daerah ini.
Hal itu dikemukakannya saat membuka kegiatan Bedah Buku Adat Gorontalo, Antara Kritik dan Pledoi dalam Kitab Kuning yang disusun Prof. Sofyan A.P. Kau di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Senin (7/7/2025.
Menurutnya, kegiatan Bedah Buku seperti ini, dapat terus digalakkan guna mendorong dan memotivasi para penulis dalam mengeksplorasi cakrawala pengetahuan dan keilmuan yang terkait dengan adat dan budaya Gorontalo.
Pemerintah Provinsi ujar Sukrin Gobel, memiliki semangat dan komitmen yang tinggi dalam pelestarian adat dan budaya Gorontalo, termasuk di dalamnya mengangkat sektor pariwisata bagi masa depan Gorontalo Gorontalo yang berkemajuan.
Dalam rangka itulah, Pemerintah Provinsi mendorong pengembangan adat dan budaya Gorontalo melalui gerakan literasi maupun karya tulis yang terkait dengan adat dan kearifan lokal Gorontalo.
Ia mengakui, kebanyakan orang terkadang hanya mampu bernarasi namun sangat sulit menuangkannya ke dalam karya tulis.
“Menjadi penulis itu sangat sulit, banyak diantara kita hanya mampu bernarasi tapi sulit menuangkannya ke dalam tulisan” jelasnya.
Setiap karya tulis yang diorbitkan oleh seorang penulis, ungkap Sukrin Gobel patut diapresiasi, tidak hanya sebatas melakukan kegiatan bedah buku.
Tapi juga dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan referensi berharga dalam berkarya maupun dalam kerangka membangun karakter dan jati diri Gorontalo yang mumpuni.
Untuk itu ia menyampaikan selamat dan sukses seraya mengapresiasi Prof. Sofyan Kau sebagai penulis yang telah mengorbitkan karyanya yang berharga tentang adat dan budaya Gorontalo.
Di bagian lain, ia meminta agar ke depan, kegiatan Bedah Buku yang terkait dengan adat dan budaya Gorontalo lebih banyak melibatkan generasi muda, khususnya para pelajar dan mahasiswa.
Hal itu penting agar mereka dapat mengenal betul dan melestarikan warisan adat dan budaya leluhurnya.
“Generasi muda, pelajar dan mahasiswa, juga sangat penting dilibatkan dan dihadirkan dalam kegiatan seperti ini” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo, Ridwan Hemeto dalam laporannya mengatakan, kegiatan bedah buku ini merupakan bagian dari program Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan gerakan literasi di satu sisi dan pelestarian khasanah keilmuan tentang adat dan budaya Gorontalo di sisi yang lain.
Setelah kegiatan Bedah Buku ini, pihaknya dalam waktu dekat ini akan melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) untuk melahirkan buku putih tentang adat Gorontalo sebagai karya Ilomata Gubernur Gusnar Ismail untuk pelestarian adat dan budaya Gorontalo.
Demi suksesnya program ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Gorontalo akan melibatkan dan menghadirkan elemen akademisi, tokoh adat, tokoh agama, mahasiswa serta pemerhati adat dan budaya Gorontalo.
Diharapkannya, dari kegiatan ini akan terkuak berbagai khasanah keilmuan tentang adat dan budaya Gorontalo yang akan menjadi referensi bagi para penulis dan pegiat literasi dalam rangka pelestarian adat dan budaya Gorontalo ke depan.
Sementara itu yang menjadi narasumber pada kegiatan ini, Prof. Sofyan Kau selaku penulis Buku Adat Gorontalo, Antara Pledoi dan Kritik dalam Kitab Kuning dan Ketua Lembaga Adat Kota Gorontalo Abdullah Paneo dengan moderator Zainal Abidin Umar.
Turut hadir Prof. Suleman Bounty, Ustadz Muin Mooduto, Ustadz Husni Idrus, Ketua Tim Kerja Pemprov Gorontalo Dr, Ridwan Tohopi, para tokoh adat, tokoh agama dan pemerhati adat dan budaya Gorontalo.
Pewarta: Ali M
Editor: Redaksi